Proses Kompilasi dan Linking Program C
Agar
suatu program dalam bahasa pemrograman dapat dimengerti oleh komputer, program
haruslah diterjemahkan dahulu ke dalam kode mesin. Adapun penerjemah yang
digunakan bisa berupa interpreter atau kompiler.
Interpreter adalah suatu jenis
penerjemah yang menerjemahkan baris per baris intsruksi untuk setiap saat.
Keuntungan pemakaian interpreter, penyusunan program relatif lebih cepat dan
bisa langsung diuji sekalipun masih ada beberapa kesalahan secara kaidah dalam
program. Sedangkan kelemahannya, kecepatannya menjadi lambat sebab sebelum
suatu instruksi dijalankan selalu harus diterjemahkan terlebih dahulu. Selain
itu, saat program dieksekusi, interpreter juga harus berada dalam memori. Jadi
memori selalu digunakan baik untuk program maupun interpreter. Di samping itu, program sumber (source program) yaitu program aslinya
tidak dapat dirahasiakan (orang lain selalu bisa melihatnya).
Kebanyakan versi C yang
beredar di pasaran menggunakan
penerjemah berupa kompiler. Kompiler merupakan jenis penerjemah yang lain,
dengan cara kerjanya yaitu menerjemahkan seluruh instruksi dalam program
sekaligus. Proses pengkompilasian ini cukup dilakukan sekali saja. Selanjutnya
hasil penerjemahan (setelah melalui tahapan yang lain) bisa dijalankan secara
langsung, tanpa tergantung lagi oleh program sumber maupun kompilernya.
Keuntungannya, proses eksekusi dapat berjalan dengan cepat, sebab tak ada lagi
proses penerjemahan. Di samping itu, program sumber bisa dirahasiakan, sebab
yang dieksekusi adalah program yang sudah dalam bentuk kode mesin. Sedangkan
kelemahannya, proses pembuatan dan pengujian membutuhkan waktu relatif lebih
lama, sebab ada waktu untuk mengkompilasi (menerjemahkan) dan ada pula waktu
melakukan proses linking. Perlu pula
diketahui, program akan berhasil dikompilasi hanya jika program tak mengandung
kesalahan secara kaidah sama sekali.
Proses dari bentuk program
sumber C (source program, yaitu
program yang ditulis dalam bahasa C) hingga menjadi program yang executable (dapat dieksekusi secara
langsung) ditunjukkan pada Gambar 1.1 di bawah ini.
Gambar 1.1 Proses Kompilasi-Linking dari program C
Keterangan Gambar :
- Pertama-tama program C ditulis dengan menggunakan editor. Program ini disimpan dalam file yang disebut file program sumber (dengan ciri utama memiliki ekstensi .c).
- File include (umumnya memiliki ekstensi .h, misalnya stdio.h, atau biasa disebut dengan file judul (header file)) berisi kode yang akan dilibatkan dalam program C (Pada program tertentu bisa saja tidak melibatkan file include).
- Berikutnya, kode dalam file program sumber maupun kode pada file include akan dikompilasi oleh kompiler menjadi kode obyek. Kode obyek ini disimpan pada file yang biasanya berekstensi .obj, atau .o (bergantung kepada lingkungan/environment sistem operasi yang dipakai). Kode obyek berbentuk kode mesin, oleh karena itu tidak dapat dibaca oleh pemrogram. Akan tetapi kode ini sendiri juga belum bisa dipahami komputer.
- Supaya bisa dimengerti oleh komputer, maka kode obyek bersama-sama dengan kode obyek yang lain (kalau ada) dan isi file pustaka (library file, yaitu file yang berisi rutin untuk melaksanakan tugas tertentu. File ini disediakan oleh pembuat kompiler, biasanya memiliki ekstensi .lib) perlu dikaitkan (linking) dengan menggunakan linker, membentuk sebuah program yang executable (program yang dapat dijalankan/dieksekusi secara langsung dalam lingkungan sistem operasi).
- Program hasil linker ini disimpan dalam file yang disebut file executable, yang biasanya berekstensi .exe.
Proses Kompilasi Dan Linking Program C - Pengetahuan Umum >>>>> Download Now
BalasHapus>>>>> Download Full
Proses Kompilasi Dan Linking Program C - Pengetahuan Umum >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Proses Kompilasi Dan Linking Program C - Pengetahuan Umum >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK